A-Z Tentang Mencari & Melamar Pekerjaan

Beberapa kali abang ditanyain ama junior2, temen2 abang yang baru lulus tentang tips dan trick nyari kerja. Padahal abang sendiri sampe sekarang masih belum dapet kerja. hiksss… Tapi nda pa2 deh abang coba untuk bantu bagi pengalaman. Kali ini bang ger2 bakal share segala A-Z seluk beluk dan tips mencari info pekerjaan dan melamar pekerjaan bagi para rekan2. Sejujurnya yang abang share ini merupakan pengalaman abang selama 5 bulan pontang panting mencari penghidupan. 😀

PERSIAPAN TEMPUR:

Sebelum terjun ke kawah candradimuka, jangan lupa mempersiapkan perbekalan dan amunisi. Ada beberapa amunisi dokumen yang perlu disiapkan untuk memenangi pertempuran. Untuk lebih jelasnya abang bakal jelasin satu persatu.

1. Curriculum Vitae (CV)

CV adalah lembaran berisi riwayat pendidikan dan pekerjaan serta catatan prestasi (menurut wikipedia). Tentunya ini udah tidak asing buat rekan2 sekalian, di luar sana ada banyak sekali bentuk CV, template, contoh CV yang bisa dijadikan sampel. Isikan data-data CV secara benar dan jujur. Yang harus diingat CV merupakan Continue reading “A-Z Tentang Mencari & Melamar Pekerjaan”

Workaholic Versus Hardworker

Bagi beberapa orang, bekerja dapat memberikan perasaan puas. Pada titik yang lebih ekstrim, seseorang bahkan menganggap bahwa pekerjaan merupakan hal terpenting sehingga ia bekerja secara berlebihan.

Kondisi ini di masyarakat luas dikenal dengan istilah workaholic. “Seorang workaholic umumnya bekerja tanpa memikirkan kekuatan fisik sendiri dan bekerja secara berlebihan,” tutur Ulin Gading Manajer HRD ECC UGM.

Workaholic pada dasarnya bukanlah termasuk sebagai kelainan. Kondisi ini bisa diatasi dengan pengendalian diri untuk membagi antara kemampuan, tenaga, dan load pekerjaan yang tengah dihadapi. Sebaiknya Anda tidak memaksakan diri dan tetap menyediakan waktu untuk beristirahat.

Ada perbedaan mendasar antara menjadi workaholic atau kecanduan bekerja dengan hardworker atau pekerja keras. Workaholic misalnya bekerja untuk mencapai karir setinggi-tingginya sehingga mengorbankan kepentingan keluarga dan teman, adrenalin meningkat apabila menghadapi hal-hal yang tidak sesuai keinginannya, serta tidak dapat mengalihkan pikiran ke hal-hal lain kecuali yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sedangkan hardworker atau pekerja keras akan menetapkan batas pada pekerjaan sehingga masih memiliki relasi dengan keluarga dan teman, serta melakukan aktivitas rekreasi. Seorang pekerja keras dapat mengendalikan dirinya untuk tetap tenang dan mampu mengalihkan pikirannya pada hal-hal yang menyenangkan selain pekerjaannya.

Seperti diberitakan oleh Vivanews dari Times of India, bekerja terlalu keras dan serius bisa memacu penyakit fisik maupun psikologis. Ancaman ini berlaku terutama jika sistem kerja tidak teratur, setiap hari lembur dan tidak menyediakan waktu untuk beristirahat. “Banyak orang menekan dirinya sendiri untuk hidup dengan tidak sehat demi mengejar kesuksesan. Tetapi, tekanan kerja tinggi dan jam kerja yang panjang, bisa membawa seseorang ke dalam masalah kesehatan serius bahkan bisa memperpendek umur,” kata George Griffing, M.D., profesor pengobatan internal dari Saint Louis University, Filipina. (CN)

8 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara

Dalam proses perekrutan pegawai tiap perusahaan membutuhkan beberapa tahapan untuk melakukan seleksi bagi pelamar pekerjaan yaitu pada umumnya tahapan test tertulis, interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interview atau wawancara. Mungkin ada baiknya membaca artikel ini yang diharapkan bisa membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin adalah sebuah jebakan dalam sebuah proses wawancara:

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Ini peluang Anda untuk Continue reading “8 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara”

9 Bentuk Tes Psikologi Beserta Tips Menyelesaikannya

Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan PSYCHOLOGY TEST / TES PSIKOLOGI atau PSIKOTEST / PSIKOTES sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “ ketidakpastiannya ”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang.

Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lUbang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta.

Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Penulis juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui proses “ learning by doing ”. Abang memang bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes buat agan-agan sekalian :

1. TES LOGIKA ARITMATIKA

Tes ini terdiri atas Continue reading “9 Bentuk Tes Psikologi Beserta Tips Menyelesaikannya”